Entri Populer

Senin, 17 Desember 2012

my tugas



SEMINAR KASUS
KETRAMPILAN  DASAR PRAKTIK  KEBIDANAN (KDPK)
PEMBAHASAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
DI RSUD. DR. SOETRASNO
BANGSAL IGD ( INSTALASI GAWAT DARURAT )











DISUSUN  OLEH :
Kelompok I
Nadya Diana                             : M11.02.0023
Nurul Ilmy                                  : M11.02.0027
Rahimah Akhir Hasibuan                  : M11.02.0030
Rahmawati                               : M11.02.0031
Riana Dewi                                : M11.02.0036


PROGRAM STUDI D - III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI
YOGYAKARTA
2011



LEMBAR PENGESAHAN

 Tugas ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
     Untuk menyelesaikan Keterampilan Dasar Praktik Klinik
Di RS Dr. R. SOETRASNO
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI YOGYAKARTA
Judul              : Makalah Keterampilan Dasar Praktik Klinik
Kata Kunci    : Pemenuhan kebutuhan oksigenasi

Di susun oleh           :
1.    Nadya Diana
2.    Nurul Ilmy
3.    Rahimah Akhir Hasibuan
4.    Rahmawati
5.    Riana Dewi 
                                                    


Makalah ini telah disahkan pada tanggal : 2 Januari 2011
MENGETAHUI
Pembimbing CI Lapangan


(Bpk. LF. Dwi Nugroho S.Kep)

Pembimbing Akademik I                                  Pembimbing Akademik II



   (Nur Fitriana Sholihah, S.ST)                  (Ery Fatmawati, S.Far. Apt, S.ST)






KATA  PENGANTAR

      Alhamdulillah, segala  puji  bagi Allah SWT yang telah melimpahkan  rahmat, hidayah, dan karunia-NYA yang tiada ternilai kepada penyusun, shalawat serta salam  selalu kita  panjatkan  kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Dalam penyusunan ini kami menyampaikan  banyak  terima  kasih kepada :
1.    Bapak Direktur Dr. M. Iqbal, Sp.PD selaku Direktur STIKES MADANI, yang mengizinkan praktek kepada Bapak Direktur RSUD Dr. SOETRASNO REMBANG
2.    Bapak Direktur RSUD Dr. SOETRASNO REMBANG yang telah mengizinkan mahasiswa STIKES MADANI praktek di RSUD. Dr. SOETRASNO REMBANG
3.    Kepala prodi D-III Kebidanan STIKES MADANI YOGYAKARTA
4.    Para pembimbing CI lapangan RSUD Dr. SOETRASNO selaku pembimbing di RSUD. DR. SOETRASNO REMBANG
5.    Pembimbing Akademik ibu Atik Nur Istiqomah, S. ST.
6.    Kepada seluruh Dosen Pembimbing STIKES MADANI YOGYAKARTA
7.    Bidan, perawat, dan seluruh karyawan RSUD. DR. SOETRASNO REMBANG
8.    Teman – teman serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang  telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

  Makalah ini kami susun berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber yang berkaitan dengan tema pemenuhan pemberian oksigenasi. Meskipun demikian makalah ini  jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari bapak, ibu serta teman–teman, demi kesempurnaan makalah ini.


Rembang,    28  Januari 2012
PPenyusun


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan......................................................................................... .... ii
Kata pengantar................................................................................................... .... iii
Daftar ISI.............................................................................................................. .... iv
BAB I Pendahuluan.......................................................................................... .... 1
A.   Latar belakang........................................................................................ .... 1
B.   Tujuan...................................................................................................... .... 2
BAB II Tinjauan teori.......................................................................................... .... 3
Definisi................................................................................................................. .... 3
A.   Pengertian............................................................................................... .... 3
B.   Proses oksigenasi.................................................................................. .... 3
C.   Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi......... .... 4
D.   Jenis pernafasan................................................................................... .... 5
E.   Masalah kebutuhan.............................................................................. .... 5
BAB III Tinjauan kasus...................................................................................... .... 7
       1.Data subyektif........................................................................................... .... 7
       2. Data obyektif............................................................................................ .... 7
BAB IV Pembahasan........................................................................................ .... 9
A.Pemenuhan kebutuhan oksigenasi..................................................... .... 9
B.Alat dan bahan......................................................................................... .... 10
BAB V Penutup.................................................................................................. .... 13
A.   Simpulan................................................................................................. .... 13
B.   Saran........................................................................................................ .... 13
Daftar pustaka.................................................................................................... .... 14







BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG
Penyebab sesak nafas salah satunya adalah suhu dingin, cara mengatasinya adalah dengan tidur setengah duduk. Sesak nafas adalah penyumbatan atau penghepitan saluran nafas atau bronkhus. sesak nafas mengakibatkan kebutuhan akan oksigen terganggu.
Oksigen adalah sumber energi utama, maka mutlak diperlukan dalam jumlah berlimpah agar setiap sel dapat melakukan metabolisme. Beberapa penyebab sulit bernafas di antaranya :
1.    Faktor keturunan, yang memang dari sana-nya memiliki paru-paru dan organ pernafasan lemah. Ditambah kelelahan bekerja dan gelisah, maka bagian-bagian tubuh akan memulai fungsi tidak normal.
Kabar baiknya, ini tidak otomatis membuat tubuh menderita, sebab secara alami akan melindungi diri sendiri. Namun demikian, sistem pertahanan bekerja ekstra, bahkan kadang-kadang alergi dan asma timbul sebagai reaksi dari sistem pertahanan tubuh yang bekerja terlalu keras.
2.    Faktor lingkungan. Udara dingin dan lembab dapat menyebabkan sesak nafas. Demikian pula dengan serbuk sari bunga (pollen) dan partikel lain. Bekerja di lingkungan berdebu atau asap dapat memicu sesak nafas berkepanjangan. Polusi pada saluran hidung disebabkan pula oleh rokok yang dengan langsung dapat mengurangi suplai oksigen.
3.    Produksi lendir yang berlebihan akan menyumbat saluran udara.
4.    Karena kurangnya asupan cairan sehingga lendir pada paru-paru dan saluran nafas mengental. Kondisi ini juga menjadi situasi yang menyenangkan bagi mikroba untuk berkembang biak.
5.    Masalah pada susunan tulang atau otot tegang pada punggung bagian atas akan menghambat sensor syaraf dan bioenergi dari dan menuju paru-paru.

6.    Yang dapat menimbulkan sesak nafas adalah ketidakstabilan emosi. Orang-orang yang gelisah, depresi, ketakutan, rendah diri cendertung untuk sering menahan nafas. Atau justru menarik nafas terlalu sering dan dangkal sehingga terengah-engah. Dalam waktu yang lama, kebiasaan ini berpengaruh terhadap produksi kelenjar adrenal dan hormon, yang berkaitan langsung dengan sistem pertahanan tubuh. Kurang pendidikan bisa juga menyebabkan sesak nafas. Pengetahuan akan cara bernafas yang baik dan benar akan bermanfaat dalam jangka panjang baik terhadap fisik maupun emosi seseorang.

Jalan keluar untuk mengatasi sesak nafas yang paling cepat adalah berada pada lingkungan hijau dan lapang. Jika tidak memiliki kemampuan untuk sering pergi keluar kota, ke gunung atau laut, tanamlah pohon berdaun hijau lebat di sekitar tempat tinggal yang akan memproduksi banyak oksigen dan menyerap polusi. Setiap saat menemukan lingkungan hijau dan bersih, berjalan kakilah dan hirup udara dalam-dalam.

B.   TUJUAN
1.    Mahasiswa dapat mengetahui cara pemberian oksigenasi dengan benar.
2.    Mahasiswa dapat memberikan perawatan pada pasien dengan gangguan pernafasan
3.    Mahasiswa dapat membantu memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien









BAB II
TINJAUAN TEORI
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

A.Definisi
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O2). Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolissme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk berbagai aktifitas organ dan sel. Apabila dari empat menit orang tidak mendapatakan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal. (www. makalah-pemenuhan-kebutuhan-oksigenasi.html)

B. Proses Oksigenasi
1. Ventilasi.
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru, semakin tinggi tempat maka tekanan udara semakin rendah, demikian sebaliknya, semakin rendah tempat tekanan udara semakin tinggi.
Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah complienci dan recoil.  Complience merupakan kemampuan paru untuk mengembang. sedangkan recoil adalah kemampua CO2 atau kontraksi menyempitnya paru.
2. Difusi Gas
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa paktor, yaiti luasnya permukaan paru, tebal membran respirasi / permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan interstisial ( keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi proses penebalan).Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 (hal ini sebagai mana O2 dari alveoli masuk kedalam darah oleh karena tekanan O2 dalam rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O2 dalam darah vena pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi). (www. makalah-pemenuhan-kebutuhan-oksigenasi.html)



3.Transfortasi Gas
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan Co2 jaringan tubuh ke kaviler.Transfortasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu curah jantung (kardiak output), kondisi pembuluh darah,latihan (exercise), perbandingan sel darah dengan darah secara keseluruhan (hematokrit), serta elitrosit dan kadar Hb

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi
1. Saraf Otonomik
Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonomik dapat mempengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan konstriksi, hal ini dapat terlihat simpatis maupun parasimpatis. Ketika terjadi rangsangan, ujung saraf dapat mengeluarkan neurotsrans          miter (untuk simpatis dapat mengeluarkan norodrenalin yang berpengaruh pada bronkodilatasi dan untuk parasimpatis mengeluarkan asetilkolin yang berpengaruh pada bronkhokonstriksi) karena pada saluran pernapasan terdapat reseptor adrenergenik dan reseptor kolinergik. Semua hormon termasuk derivate catecholamine dapat melebarkan saluran pernapasan.
2. Alergi pada Saluran Napas
Banyak faktor yang dapat menimbulkan alergi, antara lain debu yang
     terdapat dalam hawa pernapasan, bulu binatang, serbuk benang sari
     bunga, kapuk, makanan, dan lain-lain.
3. Perkembangan
Tahap perkembangan anak dapat memengaruhi jumlah kebutuhan oksigenasi, karena usia organ dalam tubuh berkembang seiring usia perkembangan.
4.Lingkungan
Kondisi lingkungan dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi, seperti faktor alergi, ketinggian tanah, dan suhu.kondisi tersebut memengaruhi kemampuan adaptasi.


5.Perilaku
Factor perilaku yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi adalah perilaku dalam mengkonsumsi makanan (status nutrisi).

D. Jenis Pernapasan
1.    Pernapasan Eksternal
Pernapasan eksternal merupakan proses masuknya O2 dan keluarnya CO2 dari tubuh, sering disebut sebagai pernapasan biasa.Proses pernapasan ini dimulai dari masuknya oksigen melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas, kemudian oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronchial ke alveoli, lalu oksigen akan menembus membrane yang akan diikat oleh Hb sel darah merah dan dibawa ke jantung. Setelah itu, sel darah merah dipompa oleh arteri ke seluruh tubuh untuk kemudian meninggalkan paru dengan tekanan oksigen 100 mmHg.
2.    Pernapasan Internal
Pernapasan internal merupakan proses terjadinya pertukaran gas antar sel jaringan dengan cairan sekitarnya yang sering melibatkan proses  Semua hormon termasuk derivate catecholamine dapat melebarkan saluran pernapasan.

E.  Masalah Kebutuhan Oksigen
1. Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat difisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel, di tandai dengan adanya warna kebiruan pada kulit (sianosis).
2. Perubahan pola pernapasan
a.    Tachipnea, merupakan pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari  24 kali per menit.
b.    Bradypnea, merupakan pola pernapasan yang lambat dan kurang dari  10 kali per menit.
c.    Hiperventilasi, merupakan cara tubuh dalam mengompensasi peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam.
d.    Kussmaul, merupakan pola pernapasan cepat dan dangkal yang dapat Nditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolic.
e.    Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup yang dilakukan pada saat ventilasi alveolar serta tidak cukupnya penggunaan oksigen yang ditandai dengan adanya nyeri kepala, penurunan kesadaran disorientasi, atau ketidakseimbangan elektrolit yang dapat terjadi akibat atelektasis, lumpuhnya otot-otot pernafasan, defresi pusat pernafasan, peningkatan tahanan jalan udara, penurunan tahanan jaringan paru, dan toraks, sertta penurunan compliance paru dan toraks.
f.     Dispnea, merupakan perasaan sesal dan berat saat pernafasan
g.    Orthopnea, merupakan kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang mengalami kongestif paru.
h.    Cheyne Stokes, merupakan siklus pernafasan yang amplitudonya  mula-mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai dari siklus baru.
i.      Pernapasan paradoksial, merupakan pernapasan yang ditandai dengan pergerakan dinding paru yang berlawanan atah dari keadaan normal, seriong ditemukan pada keadaan atelektasis.
j.      Biot, merupakan pernapasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes, tetapi amplitudonya tidak teratur.
k.    Stridor, merupakan pernapasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernapasan





BAB III
TINJAUAN KASUS

1.    Data Subjektif
Anamnesa tanggal  : Rabu, 25 Januari 2012
Biodata
Nama Pasien            : Ny. N
Umur                          : 38 tahun
Bangsa/suku            : Indonesia/Jawa
Agama                       : Islam
Pekerjaan                  : Ibu rumah tangga
Penghasilan             : -
Alamat                        : Sendang asri  rt/rw 03/01 Lasem
RM                              : -

1.    Keluhan Utama
Sesak
2.    Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasa sesak mulai tanggal 24 Januari 2012, sudah
diperiksakan ke dokter tidak ada perubahan. Oleh keluarga pasien dibawa ke IGD RSUD dr R Soetrasno pada tanggal 25 Januari 2012 jam 17.00, dengan keluhan sesak napas, lemes, dengan TTV : TD = 120/70, S = 37°c, HR = 100 x/mnt, RR = 36 x/mnt. Di IGD mendapatkan terapi : O2 5 l/mnt, infuse RL 20 tpm, injeksi Cefotaxime 2x 1 gr. Pasien dipindahkan ke ruang isolasi Bougenvile.
3.    Riwayat penyakit dahulu
Belum pernah di opname

2.    Data Objektif
Pemeriksaan Umum
1.    Keadaan umum       : Baik
2.    TTV                             :           TD       : 120/70 mmHg
S          : 37°c
N         : 100 x/menit
RR      : 36 x/mnt
3.    Anemis (-) sesak (+)
4.     Diagnosa : Haemotosohizis, Anemia

5.    Perencanaan Keperawatan
Intervensi
1.    Monitor TTV
2.    Posisi setegah duduk / semi fowler
3.    Longgarkan pakaian pasien
4.    Kolaborasi dengan tim medis


Implementasi
1.    Memonitor TTV :             TD       : 120/70 mmHg
 S         : 37°c
 N        : 100 x/menit
 RR     : 36 x/mnt
2.    Memposisikan dengan posisi semi fowler
3.    Melonggarkan  pakaian pasien
4.    Melaksanakan advis dokter : infuse RL 20 tpm, O2 kanul 5 l/mnt, injeksi Cefotaxime 1 gr.
Evaluasi
1.    Sesak berkurang
2.    Pasien merasa nyaman
3.    Pemeriksaan fisik
TD: 120/70 MMHg
S   :  37oC
N   : 100x/menit
RR : 24 x/mnt
4.   O2 masuk dan lancar
5.  Injeksi masuk tanpa adanya alergi




BAB IV
PEMBAHASAN
A.   Pemberian Oksigenasi
Tindakan keperawatan ini dilakukan pada klien yang memerlukan oksigen. Pemberian oksigen dapat diberikan pada pasien yang mengalami sesak.
Pemberian oksigen dengan memasukkan kanul nasal melalui hidung atau bisa juga dengan sungkup. Selain bagi pasien yang mengalami sesak, oksigen dapat  juga diberikan pada pasien yang mengalami kejang.  
Pasien dengan keluhan sesak, dan keadaan fisiknya lemas diposisikan dengan posisi semi fowler, melonggarkan pakaian pasien, dilakukan pemeriksaan TTV yang meliputi pemeriksaan Tekanan Darah (TD), Suhu (s), Nadi (HR), dan Respirasi (RR). Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, melaksanakan advis dokter yang meliputi pemasangan infuse RL, O2 kanul nasal, dan injeksi.
-       Hasil Implementasi
Monitor TTV: TD:120/70mmHg, S:37oC, N:100x/menit, RR:36x/menit.
Advis Dokter: Infuse RL 20 tpm, o2 kanul nasal 5ml/menit, injeksi cefotaxime 1 gr.

B.   Alat dan Bahan
1.Tabung oksigen
2.Water for irigation
3.Cateter nasal/sangkup
4.Flow meter
5. Gunting plester
6. Jelly
7. Plester
8. Wastafel
9. Handuk lap cuci tangan




B. Cara Kerja
a. Tahap PraInteraksi
    1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
    2. Mencuci  tangan
    3.  Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap Orientasi
a.    Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b.    Menjelaskan tujuan  dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
c.    Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c.Tahap Kerja
a.    Mengatur posisi pasien tidur setengah duduk ( fowler )
b.    Mengisi gas humidifer dengan water for irigation setinggi batas yang tertera
c.    Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen/sentral oksigen
d.    Mengecek fungsi flow meter dan humidifer dengan memutar pengatur konsentrasi O2 dan mengamati ada tidaknya gelembung udara dalam gas flow meter
e.    Menghubungkan cateter nasal, kanul nasal/sangkup muka dengan flow meter
f.     Mengalirkan oksigen sesuai kebutuhan mengamati aliran oksigen kedalam kantong
g.    Mengecek aliran kateter nasal/kanul dengan menggunakan punggung tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen, sedangkan untuk sangkup, cek dengan cara menutup sangkup dengan kedua tangan dan mengamati aliran oksigen kedalam kantong
h.    Mengolesi ujung kateter nasal dengan jelly sebelum dipakai kepasien
i.      Memasang alat kateter nasal /kanul nasal/sangkup




d.  Tahap Terminasi
a.    Melakukan evaluasi tindakan
b.    Berpamitan dengan klien
c.    Membereskan alat-alat
d.    Mencuci tangan
     
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan  keperawatan,membuat label    identitas  pasien.

Gambar. Pemasangan oksigenasi
< www.Laboratorium kesehatan Blog sot.com >

Kanul nasal  1 – 5 Ml
Sangkup        5 – 10 Ml

a)    Pada dasarnya, di dalam teori sebelum melakukan tindakan harus mencuci tangan tapi dalam tindakan yang dilakukan tidak mencuci tangan.
Sebaiknya sebelum melakukan tindakan mencuci tangan terlebih dahulu.
b)    Di dalam teori sebelum melakukan tindakan harus memberi salam sebagai pendekatan terapeotik  tapi dalam tindakan yang dilakukan tidak memberi salam
Sebaiknya sebelum melakuakan tindakan harus memberi salam 
c)    Di dalam teori sebelum melakukan tindakan harus Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada keluarga/pasien tapi didalam melakukan tindakan tidak dilakukan
Sebaiknya sebelum melakukan tindakan  menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien atau keluarga pasien
d)    Di dalam teori sebelum melakukan tindakan harus Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan tapi dalam melakukan tindakan tidak dilakukan karena pada saat itu pasien benar-benar memerlukan O2 tersebut
e)    Di dalam teori sebelum melakukan tindakan harus Mengisi gas humidifer dengan water for irigation setinggi batas yang tertera tapi dalam melakukan tindakan tidak dilakukan karena gas humidifier dan water for irrigation sudah terisi
f)     Di dalam teori sebelum melakukan tindakan harus Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen/sentral oksigen tapi dalam melakukan tindakan tidak dilakukan karena flow meter dengan tabung oksigen sudah terhubung
g)      Di dalam teori sebelum melakukan tindakan harus Mengolesi ujung kateter nasal dengan jelly sebelum dipakai ke pasien tapi dalam melakukan tindakan tidak dilakukan.





 











BAB V
PENUTUP
A.   SIMPULAN
Pemenuhan kebutuhan oksigenasi di RSUD Dr. R. SOETRASNO REMBANG sudah dilakukan secara teori. Dari pembahasaan di atas dapat kita ketahui bahwa, pemenuhan kebutuhan oksigenasi  ditunjukan untuk membantu pasien dalam bernafas .
Pemenuhan kebutuhan oksigenasi ini dapat diberikan oksigen dengan kanul nasal dan dapat pula diberikan oksigen  dengan masker.

B.   SARAN
Dalam hal ini yang perlu kita perhatikan adalah tehnik pada saat pemasangan oksigenasi bagaimana cara pemasangan oksigenasi pada pasien dengan aman.
Mudah-mudahan dengan saran yang kami berikan dapat membantu dalam pelaksanaan pemberian oksigen terhadap pasien yang sesak.



















DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati,Ery. S.Farm, APT., S.ST,2011, Modul Pratikum KDPK
www. makalah-pemenuhan-kebutuhan-oksigenasi.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar