SEMINAR KASUS
KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (KDPK)
PEMBAHASAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
DI RSUD. DR. SOETRASNO
BANGSAL IGD ( INSTALASI GAWAT DARURAT )
DISUSUN
OLEH :
Kelompok I
Nadya Diana : M11.02.0023
Nurul Ilmy : M11.02.0027
Rahimah Akhir Hasibuan : M11.02.0030
Rahmawati : M11.02.0031
Riana Dewi : M11.02.0036
PROGRAM
STUDI D - III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MADANI
YOGYAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas
ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk menyelesaikan Keterampilan Dasar
Praktik Klinik
Di
RS Dr. R. SOETRASNO
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN MADANI YOGYAKARTA
Judul : Makalah Keterampilan Dasar Praktik Klinik
Kata Kunci : Pemenuhan
kebutuhan oksigenasi
Di susun oleh :
1. Nadya Diana
2. Nurul Ilmy
3. Rahimah Akhir Hasibuan
4. Rahmawati
5. Riana Dewi
Makalah
ini telah disahkan pada tanggal : 2 Januari 2011
MENGETAHUI
Pembimbing
CI Lapangan
(Bpk. LF. Dwi Nugroho S.Kep)
Pembimbing
Akademik I Pembimbing Akademik II
(Nur Fitriana Sholihah,
S.ST) (Ery Fatmawati, S.Far. Apt,
S.ST)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji
bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karunia-NYA yang tiada ternilai kepada penyusun,
shalawat serta salam selalu kita panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Dalam penyusunan ini
kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Direktur Dr. M. Iqbal, Sp.PD selaku
Direktur STIKES MADANI, yang mengizinkan praktek kepada Bapak Direktur RSUD Dr.
SOETRASNO REMBANG
2. Bapak Direktur RSUD Dr. SOETRASNO REMBANG
yang telah mengizinkan mahasiswa STIKES MADANI praktek di RSUD. Dr. SOETRASNO
REMBANG
3. Kepala prodi D-III Kebidanan STIKES MADANI
YOGYAKARTA
4. Para pembimbing CI lapangan RSUD Dr.
SOETRASNO selaku pembimbing di RSUD. DR. SOETRASNO REMBANG
5. Pembimbing Akademik ibu Atik Nur Istiqomah,
S. ST.
6. Kepada seluruh Dosen Pembimbing STIKES MADANI
YOGYAKARTA
7. Bidan, perawat, dan seluruh karyawan RSUD.
DR. SOETRASNO REMBANG
8. Teman – teman serta semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini kami susun berdasarkan rangkuman
dari berbagai sumber yang berkaitan
dengan tema pemenuhan pemberian oksigenasi. Meskipun demikian makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari bapak, ibu serta teman–teman,
demi kesempurnaan makalah ini.
Rembang, 28 Januari
2012
PPenyusun
DAFTAR ISI
Lembar
Pengesahan......................................................................................... .... ii
Kata
pengantar................................................................................................... .... iii
Daftar
ISI.............................................................................................................. .... iv
BAB
I Pendahuluan.......................................................................................... .... 1
A.
Latar
belakang........................................................................................ .... 1
B.
Tujuan...................................................................................................... .... 2
BAB
II Tinjauan
teori.......................................................................................... .... 3
Definisi................................................................................................................. .... 3
A.
Pengertian............................................................................................... .... 3
B. Proses oksigenasi.................................................................................. .... 3
C. Faktor – faktor yang
mempengaruhi kebutuhan oksigenasi......... .... 4
D. Jenis pernafasan................................................................................... .... 5
E. Masalah kebutuhan.............................................................................. .... 5
BAB
III Tinjauan kasus...................................................................................... .... 7
1.Data subyektif........................................................................................... .... 7
2. Data obyektif............................................................................................ .... 7
BAB
IV Pembahasan........................................................................................ .... 9
A.Pemenuhan kebutuhan oksigenasi..................................................... .... 9
B.Alat
dan bahan......................................................................................... .... 10
BAB
V Penutup.................................................................................................. .... 13
A.
Simpulan................................................................................................. .... 13
B.
Saran........................................................................................................ .... 13
Daftar
pustaka.................................................................................................... .... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Penyebab
sesak nafas salah satunya adalah suhu dingin, cara mengatasinya adalah dengan
tidur setengah duduk. Sesak nafas adalah penyumbatan atau penghepitan saluran
nafas atau bronkhus. sesak nafas mengakibatkan kebutuhan akan oksigen
terganggu.
Oksigen
adalah sumber energi utama, maka mutlak diperlukan dalam jumlah berlimpah agar
setiap sel dapat melakukan metabolisme. Beberapa penyebab sulit bernafas di
antaranya :
1. Faktor keturunan, yang memang
dari sana-nya memiliki paru-paru dan organ pernafasan lemah. Ditambah kelelahan
bekerja dan gelisah, maka bagian-bagian tubuh akan memulai fungsi tidak normal.
Kabar
baiknya, ini tidak otomatis membuat tubuh menderita, sebab secara alami akan
melindungi diri sendiri. Namun demikian, sistem pertahanan bekerja ekstra,
bahkan kadang-kadang alergi dan asma timbul sebagai reaksi dari sistem
pertahanan tubuh yang bekerja terlalu keras.
2.
Faktor lingkungan. Udara dingin dan lembab
dapat menyebabkan sesak nafas. Demikian pula dengan serbuk sari bunga (pollen)
dan partikel lain. Bekerja di lingkungan berdebu atau asap dapat memicu sesak
nafas berkepanjangan. Polusi pada saluran hidung disebabkan pula oleh rokok
yang dengan langsung dapat mengurangi suplai oksigen.
3.
Produksi lendir yang berlebihan akan menyumbat
saluran udara.
4.
Karena kurangnya asupan cairan sehingga lendir
pada paru-paru dan saluran nafas mengental. Kondisi ini juga menjadi situasi
yang menyenangkan bagi mikroba untuk berkembang biak.
5.
Masalah pada susunan tulang atau otot tegang
pada punggung bagian atas akan menghambat sensor syaraf dan bioenergi dari dan
menuju paru-paru.
6.
Yang dapat
menimbulkan sesak nafas adalah ketidakstabilan emosi. Orang-orang yang gelisah,
depresi, ketakutan, rendah diri cendertung untuk sering menahan nafas. Atau
justru menarik nafas terlalu sering dan dangkal sehingga terengah-engah. Dalam
waktu yang lama, kebiasaan ini berpengaruh terhadap produksi kelenjar adrenal
dan hormon, yang berkaitan langsung dengan sistem pertahanan tubuh. Kurang
pendidikan bisa juga menyebabkan sesak nafas. Pengetahuan akan cara bernafas
yang baik dan benar akan bermanfaat dalam jangka panjang baik terhadap fisik maupun
emosi seseorang.
Jalan
keluar untuk mengatasi sesak nafas yang paling cepat adalah berada pada
lingkungan hijau dan lapang. Jika tidak memiliki kemampuan untuk sering pergi
keluar kota, ke gunung atau laut, tanamlah pohon berdaun hijau lebat di sekitar
tempat tinggal yang akan memproduksi banyak oksigen dan menyerap polusi. Setiap
saat menemukan lingkungan hijau dan bersih, berjalan kakilah dan hirup udara
dalam-dalam.
B. TUJUAN
1.
Mahasiswa
dapat mengetahui cara pemberian oksigenasi
dengan benar.
2.
Mahasiswa
dapat memberikan perawatan pada pasien dengan gangguan
pernafasan
3.
Mahasiswa
dapat membantu memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien
BAB
II
TINJAUAN TEORI
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
A.Definisi
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen
(O2). Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsungan metabolissme sel tubuh, untuk mempertahankan
hidupnya, dan untuk berbagai aktifitas organ dan sel. Apabila dari empat menit
orang tidak mendapatakan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang
tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal. (www.
makalah-pemenuhan-kebutuhan-oksigenasi.html)
B. Proses Oksigenasi
1. Ventilasi.
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli
atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu adanya perbedaan
tekanan antara atmosfer dengan paru, semakin tinggi tempat maka tekanan udara
semakin rendah, demikian sebaliknya, semakin rendah tempat tekanan udara
semakin tinggi.
Pengaruh proses ventilasi selanjutnya
adalah complienci dan recoil. Complience
merupakan kemampuan paru untuk mengembang. sedangkan recoil adalah kemampua CO2
atau kontraksi menyempitnya paru.
2. Difusi Gas
Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen
dialveoli dengan kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa paktor, yaiti luasnya
permukaan paru, tebal membran respirasi / permeabilitas yang terdiri atas
epitel alveoli dan interstisial ( keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi proses
penebalan).Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 (hal ini sebagai mana O2 dari alveoli masuk kedalam darah oleh
karena tekanan O2 dalam rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O2 dalam darah
vena pulmonalis, masuk dalam darah secara difusi). (www.
makalah-pemenuhan-kebutuhan-oksigenasi.html)
3.Transfortasi Gas
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan
tubuh dan Co2 jaringan tubuh ke kaviler.Transfortasi gas dapat dipengaruhi oleh
beberapa factor, yaitu curah jantung (kardiak output), kondisi pembuluh
darah,latihan (exercise), perbandingan sel darah dengan darah secara
keseluruhan (hematokrit), serta elitrosit dan kadar Hb
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi
1. Saraf Otonomik
Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf
otonomik dapat mempengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan konstriksi, hal ini
dapat terlihat simpatis maupun parasimpatis. Ketika terjadi rangsangan, ujung
saraf dapat mengeluarkan neurotsrans miter
(untuk simpatis dapat mengeluarkan norodrenalin yang berpengaruh pada
bronkodilatasi dan untuk parasimpatis mengeluarkan asetilkolin yang berpengaruh
pada bronkhokonstriksi) karena pada saluran pernapasan terdapat reseptor
adrenergenik dan reseptor kolinergik. Semua hormon termasuk derivate catecholamine dapat
melebarkan saluran pernapasan.
2. Alergi pada Saluran Napas
Banyak faktor yang dapat menimbulkan alergi, antara lain debu yang
terdapat dalam hawa pernapasan, bulu binatang,
serbuk benang sari
bunga, kapuk, makanan,
dan lain-lain.
3. Perkembangan
Tahap perkembangan anak dapat memengaruhi jumlah
kebutuhan oksigenasi, karena usia organ dalam tubuh berkembang seiring usia
perkembangan.
4.Lingkungan
Kondisi lingkungan dapat memengaruhi kebutuhan
oksigenasi, seperti faktor alergi, ketinggian tanah, dan suhu.kondisi tersebut
memengaruhi kemampuan adaptasi.
5.Perilaku
Factor perilaku yang dapat memengaruhi kebutuhan
oksigenasi adalah perilaku dalam mengkonsumsi makanan (status nutrisi).
D. Jenis Pernapasan
1. Pernapasan Eksternal
Pernapasan eksternal merupakan proses
masuknya O2 dan keluarnya CO2 dari
tubuh, sering disebut sebagai pernapasan biasa.Proses pernapasan ini dimulai
dari masuknya oksigen melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas, kemudian
oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronchial ke alveoli, lalu oksigen akan
menembus membrane yang akan diikat oleh Hb sel darah merah dan dibawa ke
jantung. Setelah itu, sel darah merah dipompa oleh arteri ke seluruh tubuh
untuk kemudian meninggalkan paru dengan tekanan oksigen 100 mmHg.
2. Pernapasan Internal
Pernapasan internal merupakan proses terjadinya pertukaran gas antar sel jaringan dengan cairan sekitarnya yang sering
melibatkan proses Semua hormon termasuk derivate catecholamine dapat
melebarkan saluran pernapasan.
E. Masalah Kebutuhan Oksigen
1. Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen
dalam tubuh akibat difisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam
tingkat sel, di tandai dengan adanya warna kebiruan pada kulit (sianosis).
2. Perubahan pola pernapasan
a. Tachipnea,
merupakan pernafasan yang memiliki frekuensi lebih dari 24 kali per menit.
b. Bradypnea, merupakan pola pernapasan yang lambat dan kurang dari 10 kali per menit.
c. Hiperventilasi, merupakan cara tubuh dalam mengompensasi
peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam.
d. Kussmaul, merupakan pola pernapasan cepat dan dangkal yang
dapat Nditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolic.
e. Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk
mengeluarkan karbondioksida dengan cukup yang dilakukan pada saat ventilasi
alveolar serta tidak cukupnya penggunaan oksigen yang ditandai dengan adanya
nyeri kepala, penurunan kesadaran disorientasi, atau ketidakseimbangan
elektrolit yang dapat terjadi akibat atelektasis, lumpuhnya otot-otot
pernafasan, defresi pusat pernafasan, peningkatan tahanan jalan udara,
penurunan tahanan jaringan paru, dan toraks, sertta penurunan compliance paru
dan toraks.
f. Dispnea, merupakan perasaan sesal dan berat saat pernafasan
g. Orthopnea, merupakan kesulitan
bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan
pada seseorang yang mengalami kongestif paru.
h. Cheyne Stokes, merupakan siklus pernafasan yang
amplitudonya mula-mula naik, turun, berhenti, kemudian mulai dari
siklus baru.
i. Pernapasan paradoksial, merupakan
pernapasan yang ditandai dengan pergerakan dinding paru yang berlawanan atah
dari keadaan normal, seriong ditemukan pada keadaan atelektasis.
j. Biot, merupakan pernapasan dengan irama yang mirip dengan
cheyne stokes, tetapi amplitudonya tidak teratur.
k. Stridor, merupakan pernapasan bising yang
terjadi karena penyempitan pada saluran pernapasan
BAB III
TINJAUAN KASUS
1.
Data Subjektif
Anamnesa tanggal :
Rabu, 25 Januari 2012
Biodata
Nama Pasien : Ny. N
Umur : 38 tahun
Bangsa/suku : Indonesia/Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Penghasilan : -
Alamat : Sendang asri rt/rw 03/01 Lasem
RM : -
1. Keluhan Utama
Sesak
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasa sesak mulai tanggal
24 Januari 2012, sudah
diperiksakan
ke dokter tidak ada perubahan. Oleh keluarga pasien dibawa ke IGD RSUD dr R
Soetrasno pada tanggal 25 Januari 2012 jam 17.00, dengan keluhan sesak napas,
lemes, dengan TTV : TD = 120/70, S = 37°c, HR = 100 x/mnt, RR = 36 x/mnt. Di IGD mendapatkan
terapi : O2 5 l/mnt, infuse RL 20 tpm, injeksi Cefotaxime 2x 1 gr. Pasien
dipindahkan ke ruang isolasi Bougenvile.
3. Riwayat penyakit dahulu
Belum
pernah di opname
2.
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum :
Baik
2. TTV :
TD : 120/70 mmHg
S : 37°c
N : 100 x/menit
RR : 36
x/mnt
3.
Anemis (-) sesak (+)
4.
Diagnosa
: Haemotosohizis, Anemia
5.
Perencanaan Keperawatan
Intervensi
1.
Monitor
TTV
2.
Posisi setegah duduk / semi fowler
3.
Longgarkan pakaian pasien
4.
Kolaborasi dengan tim medis
Implementasi
1.
Memonitor TTV : TD : 120/70 mmHg
S : 37°c
N : 100 x/menit
RR : 36 x/mnt
2.
Memposisikan dengan posisi semi fowler
3.
Melonggarkan pakaian pasien
4.
Melaksanakan advis dokter : infuse RL 20 tpm, O2 kanul 5 l/mnt, injeksi
Cefotaxime 1 gr.
Evaluasi
1.
Sesak berkurang
2.
Pasien merasa nyaman
3.
Pemeriksaan fisik
TD: 120/70 MMHg
S : 37oC
N : 100x/menit
RR : 24 x/mnt
4. O2 masuk dan lancar
5. Injeksi masuk tanpa adanya alergi
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pemberian
Oksigenasi
Tindakan keperawatan ini dilakukan pada klien yang memerlukan oksigen. Pemberian
oksigen dapat diberikan pada pasien yang mengalami sesak.
Pemberian oksigen
dengan memasukkan kanul nasal melalui hidung atau bisa juga dengan sungkup. Selain bagi pasien yang mengalami sesak,
oksigen dapat juga diberikan pada pasien
yang mengalami kejang.
Pasien dengan keluhan sesak, dan keadaan fisiknya
lemas diposisikan dengan posisi semi fowler, melonggarkan pakaian pasien,
dilakukan pemeriksaan TTV yang meliputi pemeriksaan Tekanan Darah (TD), Suhu
(s), Nadi (HR), dan Respirasi (RR). Setelah dilakukan pemeriksaan fisik,
melaksanakan advis dokter yang meliputi pemasangan infuse RL, O2 kanul nasal,
dan injeksi.
- Hasil Implementasi
Monitor TTV: TD:120/70mmHg, S:37oC,
N:100x/menit, RR:36x/menit.
Advis Dokter: Infuse RL 20 tpm, o2 kanul nasal
5ml/menit, injeksi cefotaxime 1 gr.
B. Alat dan Bahan
1.Tabung
oksigen
2.Water
for irigation
3.Cateter
nasal/sangkup
4.Flow
meter
5.
Gunting plester
6.
Jelly
7.
Plester
8. Wastafel
9.
Handuk lap cuci tangan
B. Cara Kerja
a. Tahap PraInteraksi
- Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap
Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan pada keluarga/pasien
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
c.Tahap Kerja
a. Mengatur posisi pasien tidur setengah duduk (
fowler )
b. Mengisi gas humidifer dengan water for
irigation setinggi batas yang tertera
c. Menghubungkan flow meter dengan tabung
oksigen/sentral oksigen
d. Mengecek fungsi flow meter dan humidifer
dengan memutar pengatur konsentrasi O2 dan mengamati ada tidaknya gelembung
udara dalam gas flow meter
e. Menghubungkan cateter nasal, kanul
nasal/sangkup muka dengan flow meter
f. Mengalirkan oksigen sesuai kebutuhan
mengamati aliran oksigen kedalam kantong
g. Mengecek aliran kateter nasal/kanul dengan
menggunakan punggung tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen,
sedangkan untuk sangkup, cek dengan cara menutup sangkup dengan kedua tangan
dan mengamati aliran oksigen kedalam kantong
h. Mengolesi ujung kateter nasal dengan jelly
sebelum dipakai kepasien
i. Memasang alat kateter nasal /kanul
nasal/sangkup
d.
Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
Mencatat
kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan,membuat label
identitas pasien.
Gambar. Pemasangan oksigenasi
< www.Laboratorium kesehatan Blog sot.com >
Kanul
nasal 1 – 5 Ml
Sangkup
5 – 10 Ml
a) Pada dasarnya, di dalam
teori sebelum melakukan tindakan harus mencuci tangan tapi dalam
tindakan yang dilakukan tidak mencuci tangan.
Sebaiknya sebelum melakukan tindakan mencuci
tangan terlebih dahulu.
b) Di dalam teori sebelum
melakukan tindakan harus memberi salam sebagai pendekatan terapeotik tapi dalam tindakan yang dilakukan tidak
memberi salam
Sebaiknya sebelum melakuakan
tindakan harus memberi salam
c) Di dalam teori sebelum
melakukan tindakan harus Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada
keluarga/pasien tapi didalam melakukan tindakan tidak dilakukan
Sebaiknya sebelum melakukan
tindakan menjelaskan prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien atau keluarga pasien
d) Di dalam teori sebelum
melakukan tindakan harus Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
tapi dalam melakukan tindakan tidak dilakukan karena pada saat itu pasien
benar-benar memerlukan O2 tersebut
e) Di dalam teori sebelum
melakukan tindakan harus Mengisi gas humidifer dengan water for irigation
setinggi batas yang tertera tapi dalam
melakukan tindakan tidak dilakukan karena gas humidifier dan water for
irrigation sudah terisi
f) Di dalam teori sebelum
melakukan tindakan harus Menghubungkan flow meter
dengan tabung oksigen/sentral oksigen
tapi dalam melakukan tindakan tidak dilakukan karena flow meter dengan tabung
oksigen sudah terhubung
g)
Di dalam teori sebelum melakukan tindakan
harus Mengolesi ujung kateter nasal dengan jelly sebelum
dipakai ke pasien tapi dalam melakukan tindakan tidak dilakukan.
BAB V
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Pemenuhan
kebutuhan oksigenasi di RSUD Dr. R. SOETRASNO REMBANG sudah dilakukan secara teori.
Dari pembahasaan di atas dapat
kita ketahui bahwa, pemenuhan kebutuhan oksigenasi ditunjukan untuk membantu pasien dalam
bernafas .
Pemenuhan
kebutuhan oksigenasi ini dapat diberikan oksigen dengan kanul nasal dan dapat
pula diberikan oksigen dengan masker.
B.
SARAN
Dalam hal ini yang perlu kita
perhatikan adalah tehnik pada saat pemasangan oksigenasi bagaimana cara
pemasangan oksigenasi pada pasien dengan aman.
Mudah-mudahan
dengan saran yang kami berikan dapat membantu dalam pelaksanaan pemberian oksigen terhadap pasien yang sesak.
DAFTAR PUSTAKA
Fatmawati,Ery.
S.Farm, APT., S.ST,2011, Modul Pratikum KDPK
www. makalah-pemenuhan-kebutuhan-oksigenasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar