Entri Populer

Selasa, 18 Desember 2012

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)



Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

1.    Pengertian BBLR
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram atau sama dengan 2.500 gram disebut prematur. Pada tahun 1961 oleh WHO semua bayi yang baru lahir dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram disebut Low Birth Weight Infants (BBLR) (Yushananta,2001).
Menurut masa gestasinya :
·         Prematuritas murni : masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi berat atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB – SMK)
·         Dismaturitas : bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Berat bayi mengalami retardasi pertumbuhan intruterin dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK).

2.      Karakteristik BBLR
Menurut Manuaba (1998), karakteristik Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah sebagai berikut:
ü  Berat kurang dari 2.500 gram
ü  Panjang badan kurang dari 45 cm
ü  Lingkar dada kurang dari 30 cm.
ü  Lingkar kepala kurang dari 33 cm.
ü  Usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
ü  Kepala relatif besar, kepala tidak mampu tcgak
ü  Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang, otot hipotonik- lemah.
ü  Pernafasan tidak teratur dapat terjadi gagal nafas, pernafasan sekitar 40- 50 kali per menit.
ü  Kepala tidak mampu tegak
ü  Frekuensi nadi 100-140 kali per menit.

3.      Faktor-faktor yang dapat menyebabkan BBLR
Menurut Depkes (1993) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR, yaitu:
1. Faktor lbu
a.    Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus, toksemia gravidarum, dan nefritis akut.
b.    Umur ibu
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan multi gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia antara 26 - 35 tahun.
c. Keadaan sosial ekonomi
Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik (khususnya anemia) dan pelaksanaan antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah.temyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.
d. Sebab lain
Ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.

2. Faktor janin
ü  Hidramion
ü   kehamilan ganda dan
ü  kelainan kromosom.

3. Faktor lingkungan
Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan zat-zat racun.

4.      Komplikasi pada Bayi BBLR
Komplikasi yang terjadi pada bayi BBLR antara adalah:
ü  Kerusakan bernafas : fungsi organ belum sempuma
ü  Pneumonia, aspirasi : refleks menelan dan batuk belurn sempurna
ü  Perdarahan intraventrikuler: perdarahan spontan di ventrikel otak lateral disebabkan anoksia menyebabkan hipoksia otak yang dapat menimbulkan terjadinya kegagalan peredaran darah sistemik

5.      Masalah-masalah pada Bayi BBLR
Masalah-masalah yang muncul pada bayi BBLR adalah sebagai berikut:
1. Suhu Tubuh
ü  Pusat pengatur panas badan belum sempurna
ü  Luas badan bayi relatifbesar sehingga penguapannya bertambah
ü  Otot bayi masih lemah
ü  Lemak kulit dan lemak coklat kurang sehingga cepat kehilangan panas badan
ü  Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat diperhatikan sekitar 30 0C sampai 37 0C
2. Pernafasan
ü  Pusat pengatur pernafasan belum sempuma
ü  Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak sempurna
ü  Otot pernafasan dan tulang iga lemah
ü  Dapat disertai penyakit-penyakit : penyakit hialin membran, mudah infeksi paru-paru, gagal pernafasan.
3. Alat pencernaan makanan
ü  Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan kurang baik
ü  Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna sehingga pengosongan lambung berkurang.
ü  Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.

4. Hepar yang belum matang (immatur)
Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai keroikterus.
5. Ginjal masih belum matang
Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi edema.
6. Perdarahan dalam otak
ü  Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah
ü  Sering mengalami gangguan pernafasan sehingga memudahkan terjadi perdarahan dalam otak.
ü  Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan dapat menyebabkan kematian.
ü  Pemberian oksigen belum mampu diatur sehingga memudahkan terjadi perdarahan dan nekrosis.

6.    Penatalaksanaan / Terapi
Penatalaksanaan Bayi baru lahir dengan :
ü  Mempertahankan suhu dengan ketat
ü  Mencegah infeksi dengan ketat
ü  Pengawasan nutrisi / ASI
ü  Penimbangan ketat
7.    Pencegahan BBLR
Upaya-upaya yang dapat dilaksanakan untuk mencegah terjadinya BBLR :
ü  Upaya agar melaksanakan antenatal care yang baik, segera melakukan konsultasi dan merujuk bila ibu terdapat kelainan.
ü  Meningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya persalinan dengan BBLR.
ü  Tingkatkan penerimaaan keluarga berencana.
ü  Anjurkan lebih banyak istirahat, bila kehamilan mendekati aterm, atau istirahat berbaring bila terjadi keadaan yang menyimpang dari kehamilan normal.
ü  Tingkatkan kerjasama dengan dukun beranak yang masih mendapat kepercayaan masyarakat.

Sumber :




Text Box: Riana dewi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar